Pengikut

Senin, 23 Mei 2011

Sejarah Letusan Kiamat Kecil Dari Gunung Tambora


Tahun
tanpa musim panas, juga dikenal sebagai Tahun Kemiskinan dan Seribu
delapan ratus dan membeku hingga mati, terjadi pada 1816, ketika
penyimpangan iklim musim panas menghancurkan panen di Eropa Utara,
Amerika timur laut dan Kanada timur. Kini orang umumnya menduga bahwa
penyimpangan itu terjadi karena ledakan vulkanik Gunung Tambora pada
tanggal 5 April–15 April 1815. Gunung ini terletak di pulau Sumbawa di
Hindia Belanda (kini Indonesia) yang melontarkan lebih dari satu
setengah juta ton – atau 400 km³ – debu ke lapisan atas atmosfer.
Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang
dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya
matahari yang bersinar melalui atmosfer.




http://img524.imageshack.us/img524/1644/krakatau.jpg




Penyimpangan
iklim yang luar biasa pada 1816 menimbulkan pengaruh yang sangat hebat
di Amerika timur laut, Kanada Maritim dan Eropa utara.


Hari
ini i-dus.com bertemakan tentang"Sejarah Letusan Kiamat Kecil Dari
Gunung Tambora .Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di
Amerika timur laut cuacanya relatif stabil: temperatur rata-rata sekitar
20–25°C, dan jarang sekali turun hingga di bawah 5°C. Salju musim panas
sangat jarang terjadi, meskipun kadang-kadang turun pada bulan Mei.




http://mountaincatgeology.files.wordpress.com/2009/09/tambora-volcano.jpg



Namun
pada Mei 1816 frost (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman yang
telah ditanam, dan pada bulan Juni dua badai salju mengakibatkan banyak
orang yang meninggal. Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai yang
membeku dengan es terjadi hingga di Pennsylvania yang jauh di selatan.
Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi, dengan
temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada musim
panas, yaitu 35°C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam saja.
Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen yang
masak, harga jagung dan biji-bijian lainnya meningkat secara dramatis.
Harga haver, misalnya, meningkat dari 12 sen dolar sekarungnya (ukuran
35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar Amerika.




http://neatorama.cachefly.net/stacy/krak.jpg



Banyak
sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai
motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini
disebut sebagai Barat Tengah Amerika. Banyak penduduk New England yang
tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah
yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di Barat
Tengah Hulu (saat itu merupakan Wilayah Barat Laut) (Sebuah contoh
spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga Joseph Smith yang
kemudian menjadi pendiri Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci
Zaman Akhir pindah dari Sharon, Vermont ke Palmyra, New York di negara
bagian New York yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang
gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun,
pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.




Letusan
Tambora ini juga menyebabkan Hongaria mengalami salju coklat. Italia
mengalami sesuatu yang serupa, dengan salju merah yang jatuh sepanjang
tahun. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer.




Badai
yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di sungai-sungai
utama Eropa (termasuk Sungai Rhein dihubungkan dengan peristiwa ini.
Demikian pula dengan frost yang terjadi pada Agustus 1816.

sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/05/sejarah-letusan-kiamat-kecil-dari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar